Kamis, 17 April 2014

Paper Kelembaban



BAB  I
PENDAHULUAN

  1. Latar belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan kita senantiasa dipengaruhi oleh cuaca dan iklim. Apa yang kita makan dan minum, apa yang kita pakai, tingkah laku serta bentuk rumah pun terpengaruh oleh cuaca dan iklim.  Cuaca senantiasa bersama kita, bisa jadi panas, dingin, berangin, tenang, basah, dan kering. Di beberapa tempat tertentu cuaca berubah dari hari ke hari, sedangkan di tempat lain cuacanya hampir sama di sepanjang tahun. Cuaca yang biasa dialami oleh suatu tempat dari tahun ke tahun disebut iklim.
Salah satu parameter cuaca dan iklim adalah kelembaban udara. Kelembaban udara adalah banyaknya kandungan uap air yang dikandung oleh udara. Apabila udara mengandung banyak uap air, cuaca dikatakan lembab. Wilayah Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa dengan daratan yang dikelilingi  oleh perairan menyebabkan tingginya tingkat kelembaban udara. Kelembaban udara yang tinggi menimbulkan curah hujan yang tinggi pula sehingga sangat menguntungkan bagi tanaman untuk hidup.

  1. Rumusan masalah
1.      Proses apakah yang terjadi berkaitan dengan kelembaban udara?
2.      Apa saja jenis-jenis kelembaban udara?
3.      Apakah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban udara?
4.      Bagaimanakah sebaran kelembaban udara?

  1. Tujuan
1.      Mengetahui proses yang terjadi berkaitan dengan kelembaban udara
2.      Mengetahui jenis-jenis kelembaban udara
3.      Mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kelembaban udara
4.      Mengetahui sebaran kelembaban udara



BAB II
PEMBAHASAN
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Air dalam udara berasal dari penguapan wilayah perairan, kandungan air dalam tanah yang menguap, dan transpirasi dari tumbuhan. Jika  udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya akan turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu sehingga berubah menjadi titik-titik air. Udara yang mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Jenis-jenis kelembaban udara:
1.  Tekanan uap adalah bagian dari tekanan atmosfer yang disebabkan oleh uap air pada kesetimbangan dengan fase bukan uapnya. Semua zat padat dan cair memiliki kecenderungan untuk menguap menjadi suatu bentuk gas dan semua gas memiliki kecenderungan untuk mengembun kembali (satuannya cm/mmHg)
2.      Kelembaban mutlak (absolut), adalah banyak sedikitnya uap air dalam gram pada 1 cm3 atau jumlah uap air yang dikandung udara pada suatu daerah tertentu yang dinyatakan dalam gram uap air tiap m3 udara. Kelembaban absolut tergantung pada suhu yang mempengaruhi kekuatan udara untuk memuat uap air. Tiap-tiap suhu mempunyai batas dari uap air yang dimuatnya.
3.      Kelambaban relatif (nisbi), yaitu perbandingan antara uap air di udara pada suhu yang sama, dengan jumlah uap air maksimum yang dikandung udara dan dinyatakan dengan persen. Pada suhu udara yang semakin naik maka kelembaban relatif akan semakin kecil.             Kelembaban relatif paling besar adalah 100%. Pada saat itu terjadi titik pengembunan, artinya pendinginan terus berlangsung dan terjadilah kondensasi yaitu uap air menjadi titik air dan jika melampaui titik beku terjadilah Kristal es atau salju. Kelembaban nisbi (RH) mempunyai dua pengertian, yaitu:
a.       Perbandingan jumlah uap air yang ada secara nyata (actual) dengan jumlah uap air maksimum yang mampu dikandung oleh setiap unit volume udara dalam suhu yang sama.
Contoh:
Dalam suhu 200C, kemampuan maksimum udara menampung uap air adalah 25 gr/m3. Berdasarkan hasil pengukuran secara langsung, diketahui kandungan uap air dalam udara adalah 20 gr/m3. Untuk mencari kelembaban nisbinya digunakan rumus:
RH =  e/E x 100%
RH =  20/25 x 100%
RH = 80 %
RH = kelembapan nisbi dalam persen
e    = kandungan uap air hasil pengukuran secara langsung
E    = kemampuan maksimal udara dapat menampung uap air
b.      Banyaknya tekanan uap yang ada secara nyata (actual) dengan tekanan uap maksimum pada suhu yang sama.
Contoh:
Tekanan uap maksimum pada suhu 150 adalah 1.000 mb (E), sedangkan tekanan uap hasil pengukuran (e) adalah 800 mb, maka kelembaban nisbi di daerah itu adalah;
RH = e/E x 100% = 800/1000 x 100% = 80%
Kelembapan relative diukur dengan alat yang disebut Higrometer atau Psychrometer Asmann.
Berdasarkan ketiga macam kelembapan udara tersebut, yang erat kaitannya dengan keadaan cuaca disuatu tempat adalah kelembapan relative. Jika kelembapan relative udara kurang dari 100%, maka massa udara dikatakan belum jenuh, sedangkan apabila kelembapan relative ini telah mencapai 100%  maka massa udaradikatakan jenuh, artinya sudah tidak mampu lagi menampung uap air.
4.      Kelembaban Spesifik adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam 1 kilo gram udara.
Alat pengukur kelembaban udara secara umum disebut higrometer. Kelembaban udara sebanding dengan selisih kedua termometer yang dapat dicari melalui tabel atau rumus. Alat pengukur kelembapan lain adalah sensor rambut. Prinsipnya bila udara lembab rambut bertambah panjang dan udara kering rambut menyusut. Perubahan panjang ini secara mekanis dapat ditransfer ke jarum penunjuk pada skala antara 0 sampai 100 %.  Sedangkan yang menggunakan prinsip metode termodinamika disebut dengan psikrometer.
Termohigrograf juga merupakan alat untuk mengukur kelembaban udara alat ini menggunakan prinsip dengan sensor rambut untuk mengukur kelembapan udara dan menggunakan bimetal untuk sensor suhu udara. Kedua sensor dihubungkan secara mekanis ke jarum penunjuk yang merupakan pena penulis di atas kertas pias yang berputar menurut waktu. Alat dapat mencatat suhu dan kelembapan setiap waktu secara otomatis pada pias. Melalui suatu koreksi dengan psikrometer kelembapan udara dari saat ke saat tertentu.
Psikrometer (termometer bola basah dan termometer bola kering) digunakan untuk mengukur kelembaban udara. Prinsip kerja yang digunakan psikrometer adalah didasarkan pada prinsip termodinamika, terutama tentang hubungan suhu dan tekanan jenuh udara. Pembacaan alat ini yaitu berdasarkan suhu yang ditunjukkan oleh bola basah dan bola kering, maka dapat diketahui selisih suhu antara bola kering terhadap bola basah. Waktu pembacaan terlebih dahulu  termometer bola kering kemudian termometer bola basah. Suhu udara yang ditunjukkan termometer bola kering lebih mudah berubah daripada termometer bola basah. Semua alat pengukur kelembapan udara ditaruh dalam sangkar cuaca terlindung dari radiasi surya langsung atau radiasi bumi serta hujan.( Bayong Tjasyono, 1999)
a.       Sebaran Kelembaban menurut Waktu
RH lebih tinggi pada malam hari dibandingkan siang hari, karena tekanan uap jenuh semakin tinggi dengan naiknya suhu udara sedangkan tekanan uap actual relative tetap pada siang maupun malam.
-         Variasi Kelembaban di Daerah Tropis dan Subtropis
Daerah lintang tinggi (sub tropis), variasi kelembaban nisbi relative lebih besar karena variasi suhu harian yang tinggi.

b.      Sebaran Kelembaban menurut Tempat
Secara umum kelembaban nisbi (RH) umumnya lebih tinggi pada pusat tekanan rendah (siklon).Kelembaban nisbi tertinggi terjadi di wilayah ITCZ (Inter Tropical Convergence Zone).
-         VariasiVertikal
Variasi kelembaban memiliki pola yang serupa dengan suhu udara. Estimasi kelembaban udara spesifik dapat didekati dari data suhu udara.

BAB III
PENUTUP
         Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara atau atmosfer. Semakin tinggi suhu udara maka semakin besar pula tingkat kelembaban udara. Uap air berasal dari penguapan wilayah perairan, air tanah yang menguap, serta transpirasi dari tetumbuhan. Jenis-jenis kelembaban udara antara lain: tekanan uap, kelembaban mutlak, kelembaban relatif, dan kelembaban spesifik. Alat untuk mengukur tingkat kelembaban udara adalah  higrometer, psikrometer, dan termohigrograf. Sebaran kelembaban udara secara vertical à sebagian besar akan terkumpul di lapisan yang paling bawah, akan berkurang seiring naiknya temperature, sedangkan sebaran secara Horisontal:
            Spesifik →tertinggi di katulistiwa, terendah di kutub
            Relatif → terbesar di katulistiwa, turun dengan terendah di lintang 30 (antisiklon), naik ke arah kutub (turunnya suhu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar