BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan kita senantiasa dipengaruhi oleh
cuaca dan iklim. Apa yang kita makan dan minum, apa yang kita pakai, tingkah
laku serta bentuk rumah pun terpengaruh oleh cuaca dan iklim. Cuaca senantiasa bersama kita, bisa jadi
panas, dingin, berangin, tenang, basah, dan kering. Di beberapa tempat tertentu
cuaca berubah dari hari ke hari, sedangkan di tempat lain cuacanya hampir sama
di sepanjang tahun. Cuaca yang biasa dialami oleh suatu tempat dari tahun ke
tahun disebut iklim.
Salah satu parameter cuaca dan iklim adalah kelembaban udara. Kelembaban
udara adalah banyaknya kandungan uap air yang dikandung oleh udara. Apabila
udara mengandung banyak uap air, cuaca dikatakan lembab. Wilayah Indonesia yang
dilalui garis khatulistiwa dengan daratan yang dikelilingi oleh perairan menyebabkan tingginya tingkat
kelembaban udara. Kelembaban udara yang tinggi menimbulkan curah hujan yang
tinggi pula sehingga sangat menguntungkan bagi tanaman untuk hidup.
- Rumusan masalah
1.
Proses apakah yang terjadi berkaitan dengan kelembaban
udara?
2.
Apa saja jenis-jenis kelembaban udara?
3.
Apakah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
kelembaban udara?
4.
Bagaimanakah sebaran kelembaban udara?
- Tujuan
1.
Mengetahui proses yang terjadi berkaitan dengan
kelembaban udara
2.
Mengetahui jenis-jenis kelembaban udara
3.
Mengetahui alat yang digunakan untuk mengukur tingkat
kelembaban udara
4.
Mengetahui sebaran kelembaban udara
BAB II
PEMBAHASAN
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang dikandung
oleh udara. kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada
kandungan uap air dalam udara dingin. Air dalam udara berasal dari penguapan
wilayah perairan, kandungan air dalam tanah yang menguap, dan transpirasi dari
tumbuhan. Jika udara banyak mengandung uap
air didinginkan maka suhunya akan turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap
air sebanyak itu sehingga berubah menjadi titik-titik
air. Udara yang mengandung uap
air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.
Jenis-jenis kelembaban udara:
1. Tekanan uap adalah bagian dari tekanan atmosfer yang
disebabkan oleh uap air pada kesetimbangan dengan fase bukan uapnya. Semua zat
padat dan cair memiliki kecenderungan untuk menguap menjadi suatu bentuk gas
dan semua gas memiliki kecenderungan untuk mengembun kembali (satuannya cm/mmHg)
2.
Kelembaban mutlak (absolut), adalah banyak
sedikitnya uap air dalam gram pada
1 cm3 atau jumlah uap air yang dikandung udara pada suatu daerah tertentu yang
dinyatakan dalam gram uap air tiap m3 udara. Kelembaban absolut tergantung pada suhu yang mempengaruhi
kekuatan udara untuk memuat uap air. Tiap-tiap suhu
mempunyai batas dari uap air yang dimuatnya.
3.
Kelambaban relatif (nisbi),
yaitu perbandingan antara uap air di udara pada suhu yang sama, dengan jumlah uap
air maksimum yang dikandung udara dan dinyatakan dengan persen. Pada
suhu udara yang semakin naik maka kelembaban
relatif akan semakin kecil. Kelembaban relatif paling besar
adalah 100%. Pada saat itu terjadi titik pengembunan, artinya pendinginan terus
berlangsung dan terjadilah kondensasi yaitu uap air menjadi titik air dan jika melampaui
titik beku terjadilah Kristal es atau salju.
Kelembaban nisbi (RH) mempunyai dua pengertian, yaitu:
a.
Perbandingan jumlah uap air yang ada secara nyata (actual) dengan jumlah uap
air maksimum yang mampu dikandung oleh setiap unit volume udara dalam suhu yang
sama.
Contoh:
Dalam suhu 200C, kemampuan maksimum udara menampung uap air
adalah 25 gr/m3. Berdasarkan hasil pengukuran secara langsung,
diketahui kandungan uap air dalam udara adalah 20 gr/m3. Untuk
mencari kelembaban nisbinya digunakan rumus:
RH = e/E x 100%
RH = 20/25 x 100%
RH = 80 %
RH = kelembapan nisbi dalam persen
e = kandungan uap air hasil pengukuran secara
langsung
E = kemampuan maksimal udara dapat menampung uap air
b.
Banyaknya tekanan uap yang ada secara nyata (actual) dengan tekanan uap
maksimum pada suhu yang sama.
Contoh:
Tekanan uap maksimum pada suhu 150 adalah 1.000 mb (E), sedangkan tekanan
uap hasil pengukuran (e) adalah 800 mb, maka kelembaban nisbi di daerah itu
adalah;
RH = e/E x 100% = 800/1000 x 100% = 80%
Kelembapan relative diukur dengan alat yang disebut Higrometer atau
Psychrometer Asmann.
Berdasarkan ketiga macam kelembapan udara tersebut, yang erat kaitannya
dengan keadaan cuaca disuatu tempat adalah kelembapan relative. Jika kelembapan
relative udara kurang dari 100%, maka massa udara dikatakan belum jenuh,
sedangkan apabila kelembapan relative ini telah mencapai 100% maka massa
udaradikatakan jenuh, artinya sudah tidak mampu lagi menampung uap air.
4.
Kelembaban Spesifik adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam 1 kilo gram udara.
Alat pengukur kelembaban udara secara umum disebut higrometer. Kelembaban
udara sebanding dengan selisih kedua termometer yang dapat dicari melalui tabel
atau rumus. Alat pengukur kelembapan lain adalah sensor rambut. Prinsipnya bila
udara lembab rambut bertambah panjang dan udara kering rambut menyusut.
Perubahan panjang ini secara mekanis dapat ditransfer ke jarum penunjuk pada
skala antara 0 sampai 100 %. Sedangkan yang menggunakan prinsip
metode termodinamika disebut dengan psikrometer.
Termohigrograf juga merupakan alat untuk mengukur kelembaban
udara alat ini menggunakan prinsip dengan sensor rambut untuk mengukur
kelembapan udara dan menggunakan bimetal untuk sensor suhu udara. Kedua sensor
dihubungkan secara mekanis ke jarum penunjuk yang merupakan pena penulis di
atas kertas pias yang berputar menurut waktu. Alat dapat mencatat suhu dan
kelembapan setiap waktu secara otomatis pada pias. Melalui suatu koreksi dengan
psikrometer kelembapan udara dari saat ke saat tertentu.
Psikrometer (termometer bola basah dan termometer bola kering) digunakan
untuk mengukur kelembaban udara. Prinsip kerja yang digunakan psikrometer
adalah didasarkan pada prinsip termodinamika, terutama tentang hubungan suhu
dan tekanan jenuh udara. Pembacaan alat ini yaitu berdasarkan suhu yang
ditunjukkan oleh bola basah dan bola kering, maka dapat diketahui selisih suhu
antara bola kering terhadap bola basah. Waktu pembacaan terlebih dahulu termometer bola kering kemudian termometer
bola basah. Suhu udara yang ditunjukkan termometer bola kering lebih mudah
berubah daripada termometer bola basah. Semua alat pengukur kelembapan udara
ditaruh dalam sangkar cuaca terlindung dari radiasi surya langsung atau radiasi
bumi serta hujan.( Bayong Tjasyono, 1999)
a.
Sebaran
Kelembaban menurut Waktu
RH lebih tinggi pada malam hari dibandingkan siang hari, karena tekanan uap jenuh semakin tinggi dengan naiknya suhu udara sedangkan tekanan uap actual
relative tetap pada siang maupun malam.
-
Variasi
Kelembaban di Daerah Tropis dan Subtropis
Daerah lintang tinggi (sub tropis), variasi kelembaban nisbi relative lebih besar karena variasi suhu harian yang tinggi.
b.
Sebaran
Kelembaban menurut Tempat
Secara umum kelembaban nisbi (RH)
umumnya lebih tinggi pada pusat tekanan rendah (siklon).Kelembaban nisbi
tertinggi terjadi di wilayah ITCZ
(Inter Tropical Convergence Zone).
-
VariasiVertikal
Variasi kelembaban memiliki pola yang serupa
dengan suhu udara. Estimasi kelembaban udara spesifik dapat didekati dari data suhu udara.
BAB III
PENUTUP
•
Berdasarkan data di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang
terkandung dalam udara atau atmosfer. Semakin tinggi suhu udara maka semakin
besar pula tingkat kelembaban udara. Uap air berasal dari penguapan wilayah
perairan, air tanah yang menguap, serta transpirasi dari tetumbuhan.
Jenis-jenis kelembaban udara antara lain: tekanan uap, kelembaban mutlak,
kelembaban relatif, dan kelembaban spesifik. Alat untuk mengukur tingkat
kelembaban udara adalah higrometer,
psikrometer, dan termohigrograf. Sebaran kelembaban udara secara vertical à sebagian besar akan
terkumpul di lapisan yang paling bawah, akan berkurang seiring naiknya temperature, sedangkan sebaran secara Horisontal:
Spesifik
→tertinggi di katulistiwa, terendah di kutub
Relatif
→ terbesar di katulistiwa, turun dengan terendah di lintang 30 (antisiklon),
naik ke arah
kutub (turunnya suhu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar