BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cuaca adalah keadaan atmosfer
sehari-hari dan terjadi di daerah yang sempit. Adapun iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam periode
yang lama meliputi daerah yang luas. Perbedaan iklim di bumi
disebabkan oleh adanya pengaruh rotasi dan revolusi bumi serta perbedaan letak
lintang. Berdasarkan definisi tersebut, antara cuaca dan iklim hanya berbeda
dalam hal waktu dan wilayah cakupan. Karena cuaca dan iklim merupakan fenomena
atmosfer, maka tidak ada perbedaan antara unsur-unsur cuaca dan iklim.
Angin merupakan salah satu unsur
cuaca dan iklim. Angin
adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus
dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari
dibandingkan tempat lain. Permukaan tanah yang panas mambuat suhu udara
diatasnya naik. Akibatnya
udara yang naik mengembang dan menjadi lebih ringan. Karena lebih ringan
dibandingkan udara sekitarnya, udara akan naik. Begitu udara panas tadi naik,
tempatnya akan segera digantikan oleh udara sekitar terutama udara dari atas
yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi terus-menerus, akibatnya kita
bisa merasakan adanya pergerakan udara atau yang disebut angin (Nasir,
1990).
Tekanan udara adalah tekanan yang
diberikan oleh udara karena beratnya kepada setiap bidang seluas 1 cm2
yang mendatar dari permukaan bumi. Hal ini dapat dipahami
bahwa setiap lapisan udara yang dibawah mendapat tekanan udara dari yang
diatasnya. Oleh karena itu lapisan yang dibawah keadaan tegang. Ketegangan itu
sangat besar sehingga berat udara yang diatasnya bertahan dalam keadaan
seimbang. Tinggi
barometer ialah panjang kolom air raksa yang seimbang dengan tekanan udara pada
waktu itu (Kensaku, 2002).
Hubungan antara tekanan udara dan ketinggian tempat ini
dimanfaatkan dalam merancang alat pengukuran ketinggian tempat yang disebut
Altimeter. Tekanan udara umumnya menurun sebesar 11 mb untuk setiap
bertambahnnya ketinggian tempat sebesar 100 meter.Tekanan udara dipengaruhi
oleh suhu, suhu udara didaerah tropis menunjukkan fluktasi musiman yang sangat
kecil. Oleh sebab
itu dapat dipahami jika tekanan udara dikawasan tropis relatif konstan (Takeda,
2005).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak
yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan
udara di sekitarnya. Angin
bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila
dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga
naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara
dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara
menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi
panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara
dingin ini dinamanakan konveksi.
B.
PROSES
TERJADINYA ANGIN
Angin
terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada
suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas
matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu
wilayah atau daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan
mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih
rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah
yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit
menerima energi panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah
tersebut.
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari
karena daerah yang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang
lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di
sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh
pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke
tempat lain.
Angin
buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana
hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan
menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya
dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan
kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain
sebagainya. Secara alami kita bisa menggunakan
mulut, hidung, dan sebagainya untuk menciptakan angin.
Udara
dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat membawa bau atau
aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak sedap di hidung kita bau bensin, bau gas, bau kotoran,
dan lain sebagainya adalah beberapa contoh bau yang dapat dibawa angin.
Karena
adanya Gradien Tekanan maka angin akan selalu bertiup dari tempat yang memiliki
tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara rendah. Sehingga
menyebabkan angin bertiup dari Lintang sedang ke daerah Ekuator.
C.
FAKTOR
TERJADINYA ANGIN
Faktor yang menyebabkan terjadinya angin, yaitu:
1Gradien
barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan
tekanan udara dari d
isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat
tiupan angin.
2Letak
tempat
Kecepatan angin di dekat
khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
3Tinggi
tempat
Semakin tinggi tempat, semakin
kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan
yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi
yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi
suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
4Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih
cepat daripada di malam hari.
5Gradien
tekanan
Salah satu faktor penyebab timbulnya
angin adalah adanya gradien tekanan yang timbul karena adanya perbedaan suhu
udara. Kuat atau lemahnya hembusan angin ditentukan oleh besarnya kelandaian
tekanan udara atau dengan kata lain kecepatan angin sebanding dengan kelandaian
tekanan udaranya. Disamping kelandaian tekanan, gerak angin ditentukan oleh
faktor-faktor lain seperti pengaruh rotasi bumi dan gaya gesek.Semakin besar
perbedaan tekanan udara maka semakin besar pula kecepatan angin berhembus.
ALAT PENGUKUR ANGIN
Alat
alat pengukur angin adalah :
1. Anemometer, yaitu alat yang mengukur
kecepatan angin. Anemometer merupakan faktor terpenting terutama untuk daerah
rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki ketinggian 10 meter
dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap sambaran petir.
2. Windvane, yaitu alat untuk mengetahui arah
angin.
pointer pada windvane dapat bergerak bebas pada
porosnya. Sisi dengan luas permukaan yang lebih besar tertiup menjauh dari arah angin, sehingga sisi yang lebih kecil, dengan pointer, diputar untuk menghadapi ke arah
angin. Sebagai contoh, dalam
'Nor-Paskah' (angin
yang bertiup dari utara-timur), pointer akan
menunjuk ke arah utara-timur. Kebanyakan windvane memiliki penanda arah bawah panah,
selaras dengan arah
geografis.
3. Windsock, yaitu suatu alat yang terbuat dari
parasut maupun bahan lain, yang berguna untuk mengetahui arah angin di area
tersebut. Adapun cara pemasangannya adalah windsock ini diikatkan pada sebuah
tiang dalam ruangan terbuka di mana angin bisa leluasa bertiup. Windsock
ini sering digunakan di bandara, pabrik, kawasan industri, dan tempat lainnya
yang dirasa perlu.
E.
JENIS-JENIS
ANGIN
1.
Angin
secara umum dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
a. Angin Geostropik
Angin
yang timbul setelah gaya gradien tekanan dan gaya coriolis mengalami
keseimbangan serta paralel terhadap isobar.
b. Angin Gradien
Angin
yang timbul akibat ada pengaruh gaya sentrifugal-sentripetal, dimana kenyataan di alam isobar tidak
pernah lurus akan tetapi melengkung.
c. Angin Vertikal
Angin
vertikal timbul karena adanya pengaruh dari gaya gravitasi bumi dan juga gaya
gerak udara keatas yang diakibatkan adanya perbedaan tekanan.
2. Angin Lokal
Angin lokal adalah angin yang dapat dirasakan atau terjadi dalam cakupan
daerah yang relatif sempit.
Jenis – jenis
angin lokal :
a. Angin laut
Angin laut adalah angin yang bertiup
dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul
09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari
menangkap ikan di laut.
b. Angin darat
Angin darat adalah angin yang
bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari
dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para
nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.
c. Angin lembah
Angin lembah adalah angin yang
bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang
hari.
d. Angin gunung
Angin gunung adalah angin yang
bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.
e. Angin Ribut/Puyuh
Biasa juga dikenal dengan puting beliung, yaitu angin kencang
yang datang secara tiba – tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti
spiral hingga menyentuh permukaan bumi dan punah dalam waktu singkat (3 – 5
menit). Kecepatan
angin rata – ratanya berkisar antara 30 – 40 knots. Angin ini berasal dari awan
Cumulonimbus (Cb) yaitu awan yang bergumpal berwarna abu – abu gelap dan
menjulang tinggi. Namun, tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting
beliung. Puting beliung dapat terjadi dimana saja, di darat maupun di laut dan
jika terjadi di laut durasinya lebih lama daripada di darat. Angin ini lebih
sering terjadi pada siang atau sore hari, terkadang pada malam hari dan lebih
sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba). Luas daerah yang terkena
dampaknya sekitar 5 – 10 km, karena itu bersifat sangat lokal.
3. Angin Musim
Angin musim terbagi menjadi :
a.
Angin
Fohn
Angin Fohn atau angin jatuh adalah
angin yang terjadi seusai hujan Orografis.angin yang bertiup pada suatu wilayah
dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada
gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di
satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung
bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan
Orografis. Biasanya angin ini bersifat panas
merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang
terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.
b.
Angin
Munsoon
Angin Munsoon atau muson adalah angin yang berhembus
secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain
polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah
tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan
setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
c.
Angin
Musim Barat
Angin Musim Barat atau Angin Muson
Barat adalah angin yang mengalir dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua
Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia
bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas,
seperti perairan dan samudra. Contoh
perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra
Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan
Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini terjadi pada bulan Desember, januari dan Februari,
dan maksimal pada bulan Januari dengan kecepatan minimum 3 m/s.
d.
Angin
Musim Timur
Angin Musim Timur atau Angin Muson
Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua
Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur
karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia
Besar, dan Victoria).Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim
kemarau.Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan
Juli.
e.
Angin
Passat
Angin passat adalah angin bertiup
tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator
(khatulistiwa). Terdiri
dari Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat
Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu.
Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut
dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat
tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang
selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari
adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah
tenang).
f.
Angin
Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang
mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin
Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya
dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah
sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat
kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini
menyerap uap air di udara dan permukaan daratan.Akibatnya, terbentuk gurun di
muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di
Australia. Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS) terdapat
daerah “teduh subtropik” yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada
angin. Sedangkan
di daerah ekuator antara 10o LU – 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah “teduh
ekuator” atau “daerah doldrum”.
F.
HUBUNGANG
ANGIN DAN TEKANAN UDARA
Kecepatan
angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian
dua meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin
merupakan faktor yang menentukan kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda
pada permukaan yang tertutup oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu, misalnya
tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena itu, kecepatan angin dipengaruhi
oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya.Kecepatan angin dapat diukur
dengan menggunakan alat yang disebut anemometer.Jenis anemometer yang paling
banyak digunakan adalah anemometer mangkok.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa angin adalah
udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus
dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari
dibandingkan tempat lain. Dan terdapat berbagai jenis-jenis angin yang
memiliki ciri-ciri yang spesifik. Adapun alat pengukur angin seperti, Anemometer, Wind Vane, Windshock, Anemometer
Cup and Vane, Pressure Tube dan Cup
Counter dari alat penngukur tersebut mereka memiliki fungsi-fungsi
tersendiri. Angin terjadi disebabkan oleh beberapa faktor yang sangat
berpengaruh terhadapap proses terjadinya antara lain, letak tempat, tinggi
tempat, gradien barometris dan waktu. Dari penjelasan diatas terdapat proses
terjadinya angin, sehingga kami dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya
angin. Dan angin memiliki manfaat dalam berbagai bidang, maka angin tidak hanya
membawa bencana saja namun terdapat berbagai manfaat diberbagi bidang.
Dengan
tugas ini, kami mendapat ilmu banyak tentang angin.Dan semoga dari tugas ini
juga bermanfaat untuk setiap pembacanya.Data ini bersumber dari berbagai buku
dan website sehingga jika ada banyak kekurangan serta kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan dan referensi mohon dimaklumi dan dimaafkan karena kita semua hanya manusia biasa yang
memiliki banyak kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar