Kamis, 17 April 2014

Paper Angin



BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
Cuaca adalah keadaan atmosfer sehari-hari dan terjadi di daerah yang sempit. Adapun iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam periode yang lama meliputi daerah yang luas. Perbedaan iklim di bumi disebabkan oleh adanya pengaruh rotasi dan revolusi bumi serta perbedaan letak lintang. Berdasarkan definisi tersebut, antara cuaca dan iklim hanya berbeda dalam hal waktu dan wilayah cakupan. Karena cuaca dan iklim merupakan fenomena atmosfer, maka tidak ada perbedaan antara unsur-unsur cuaca dan iklim.
Angin merupakan salah satu unsur cuaca dan iklim. Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari dibandingkan  tempat lain. Permukaan tanah yang panas mambuat suhu udara diatasnya naik. Akibatnya udara yang naik mengembang dan menjadi lebih ringan. Karena lebih ringan dibandingkan udara sekitarnya, udara akan naik. Begitu udara panas tadi naik, tempatnya akan segera digantikan oleh udara sekitar terutama udara dari atas yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi terus-menerus, akibatnya kita bisa merasakan adanya pergerakan udara atau yang disebut angin (Nasir, 1990).
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara karena beratnya kepada setiap bidang seluas 1 cm2 yang mendatar dari permukaan bumi. Hal ini dapat dipahami bahwa setiap lapisan udara yang dibawah mendapat tekanan udara dari yang diatasnya. Oleh karena itu lapisan yang dibawah keadaan tegang. Ketegangan itu sangat besar sehingga berat udara yang diatasnya bertahan dalam keadaan seimbang. Tinggi barometer ialah panjang kolom air raksa yang seimbang dengan tekanan udara pada waktu itu  (Kensaku, 2002).
Hubungan antara tekanan udara dan ketinggian tempat ini dimanfaatkan dalam merancang alat pengukuran ketinggian tempat yang disebut Altimeter. Tekanan udara umumnya menurun sebesar 11 mb untuk setiap bertambahnnya ketinggian tempat sebesar 100 meter.Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu, suhu udara didaerah tropis menunjukkan fluktasi musiman yang sangat kecil. Oleh sebab itu dapat dipahami jika tekanan udara dikawasan tropis relatif konstan (Takeda, 2005).

BAB II
    PEMBAHASAN
A.     PENGERTIAN ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.

B.     PROSES TERJADINYA ANGIN
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas  matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah atau daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah yang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain sebagainya. Secara alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, dan sebagainya untuk menciptakan angin.
Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat membawa bau atau aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak sedap di hidung kita bau bensin, bau gas, bau kotoran, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh bau yang dapat dibawa angin.
Karena adanya Gradien Tekanan maka angin akan selalu bertiup dari tempat yang memiliki tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara rendah. Sehingga menyebabkan angin bertiup dari Lintang sedang ke daerah Ekuator.

C.     FAKTOR TERJADINYA ANGIN
Faktor yang menyebabkan terjadinya angin, yaitu:
1Gradien barometris
Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari d isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
2Letak tempat
Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
3Tinggi tempat
Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
4Waktu
Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari.
5Gradien tekanan
Salah satu faktor penyebab timbulnya angin adalah adanya gradien tekanan yang timbul karena adanya perbedaan suhu udara. Kuat atau lemahnya hembusan angin ditentukan oleh besarnya kelandaian tekanan udara atau dengan kata lain kecepatan angin sebanding dengan kelandaian tekanan udaranya. Disamping kelandaian tekanan, gerak angin ditentukan oleh faktor-faktor lain seperti pengaruh rotasi bumi dan gaya gesek.Semakin besar perbedaan tekanan udara maka semakin besar pula kecepatan angin berhembus.

ALAT PENGUKUR ANGIN
Alat alat pengukur angin  adalah :
1.  Anemometer, yaitu alat yang mengukur kecepatan angin. Anemometer merupakan faktor terpenting terutama untuk daerah rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki ketinggian 10 meter dengan ujung-ujung runcing yang membuatnya rawan terhadap sambaran petir.
2.      Windvane, yaitu alat untuk mengetahui arah angin.
pointer pada windvane dapat bergerak bebas pada porosnya. Sisi dengan luas permukaan yang lebih besar tertiup menjauh dari arah angin, sehingga sisi yang lebih kecil, dengan pointer, diputar untuk menghadapi ke arah angin. Sebagai contoh, dalam 'Nor-Paskah' (angin yang bertiup dari utara-timur), pointer akan menunjuk ke arah utara-timur. Kebanyakan windvane memiliki penanda arah bawah panah, selaras dengan arah geografis.
3.      Windsock, yaitu suatu alat yang terbuat dari parasut maupun bahan lain, yang berguna untuk mengetahui arah angin di area tersebut. Adapun cara pemasangannya adalah windsock ini diikatkan pada sebuah tiang dalam ruangan terbuka di mana angin bisa leluasa bertiup. Windsock ini sering digunakan di bandara, pabrik, kawasan industri, dan tempat lainnya yang dirasa perlu.

E.     JENIS-JENIS ANGIN
1.      Angin secara umum dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
a.       Angin Geostropik
Angin yang timbul setelah gaya gradien tekanan dan gaya coriolis mengalami keseimbangan serta paralel terhadap isobar.
b.      Angin Gradien
Angin yang timbul akibat ada pengaruh gaya sentrifugal-sentripetal, dimana kenyataan di alam isobar tidak pernah lurus akan tetapi melengkung.
c.       Angin Vertikal
Angin vertikal timbul karena adanya pengaruh dari gaya gravitasi bumi dan juga gaya gerak udara keatas yang diakibatkan adanya perbedaan tekanan.
2.      Angin Lokal
Angin lokal adalah angin yang dapat dirasakan atau terjadi dalam cakupan daerah yang relatif sempit.
Jenis – jenis angin lokal :
a.       Angin laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
b.      Angin darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.

c.       Angin lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.
d.      Angin gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.


e.       Angin Ribut/Puyuh
Biasa juga dikenal dengan puting beliung, yaitu angin kencang yang datang secara tiba – tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi dan punah dalam waktu singkat (3 – 5 menit). Kecepatan angin rata – ratanya berkisar antara 30 – 40 knots. Angin ini berasal dari awan Cumulonimbus (Cb) yaitu awan yang bergumpal berwarna abu – abu gelap dan menjulang tinggi. Namun, tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting beliung. Puting beliung dapat terjadi dimana saja, di darat maupun di laut dan jika terjadi di laut durasinya lebih lama daripada di darat. Angin ini lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, terkadang pada malam hari dan lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba). Luas daerah yang terkena dampaknya sekitar 5 – 10 km, karena itu bersifat sangat lokal.
3.      Angin Musim
Angin musim terbagi menjadi :
a.         Angin Fohn
Angin Fohn atau angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis.angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan Orografis. Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.
b.         Angin Munsoon
Angin Munsoon atau muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
c.         Angin Musim Barat
Angin Musim Barat atau Angin Muson Barat adalah angin yang mengalir dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini terjadi pada bulan Desember, januari dan Februari, dan maksimal pada bulan Januari dengan kecepatan minimum 3 m/s.
d.         Angin Musim Timur
Angin Musim Timur atau Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria).Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau.Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.
e.         Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Di sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah tenang).
f.        Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan.Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia. Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS) terdapat daerah “teduh subtropik” yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 10o LU – 10o LS terdapat juga daerah tenang yang disebut daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum”.

F.      HUBUNGANG ANGIN DAN TEKANAN UDARA
Kecepatan angin adalah kecepatan udara yang bergerak secara horizontal pada ketinggian dua meter diatas tanah. Perbedaan tekanan udara antara asal dan tujuan angin merupakan faktor yang menentukan kecepatan angin. Kecepatan angin akan berbeda pada permukaan yang tertutup oleh vegetasi dengan ketinggian tertentu, misalnya tanaman padi, jagung, dan kedelai. Oleh karena itu, kecepatan angin dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang dilaluinya.Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut anemometer.Jenis anemometer yang paling banyak digunakan adalah anemometer mangkok.
BAB III
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari dibandingkan  tempat lain. Dan terdapat berbagai jenis-jenis angin yang memiliki ciri-ciri yang spesifik. Adapun alat pengukur angin seperti, Anemometer, Wind Vane, Windshock, Anemometer Cup and Vane, Pressure Tube dan Cup Counter dari alat penngukur tersebut mereka memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Angin terjadi disebabkan oleh beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadapap proses terjadinya antara lain, letak tempat, tinggi tempat, gradien barometris dan waktu. Dari penjelasan diatas terdapat proses terjadinya angin, sehingga kami dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya angin. Dan angin memiliki manfaat dalam berbagai bidang, maka angin tidak hanya membawa bencana saja namun terdapat berbagai manfaat diberbagi bidang.
Dengan tugas ini, kami mendapat ilmu banyak tentang angin.Dan semoga dari tugas ini juga bermanfaat untuk setiap pembacanya.Data ini bersumber dari berbagai buku dan website sehingga jika ada banyak kekurangan serta kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan referensi mohon dimaklumi dan dimaafkan karena kita semua hanya manusia biasa yang memiliki banyak kesalahan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar